
Indikator adalah bagian mendasar dari analisis teknis, sebuah bagian disiplin ilmu yang membantu trader mengevaluasi investasi dan mengidentifikasi peluang perdagangan dalam tren dan pola harga. Dalam beberapa kasus, peluang perdagangan dapat dengan mudah diidentifikasi dengan bantuan interpretasi yang benar dari salah satu indikator umum Forex.
Indikator teknis adalah tool/alat matematis yang menganalisis salah satu dari lima angka berikut: harga terbuka (open price), harga tinggi (high price), harga rendah (low price), harga penutupan (close price), volume perdagangan. Hasil perhitungan diplot sebagai pola grafik. Anda mungkin pernah melihat grafik-grafik itu sebelumnya: beberapa darinya overlay grafik harga, yang lain digambar dalam jendela (window) terpisah. Meskipun ada ribuan indikator, hanya beberapa di antaranya yang sangat membantu untuk menganalisis sentimen pasar. Selain itu, trader harus menyadari bahwa siapapun yang memiliki keterampilan pengkodean dapat membuat indikator, yang belum tentu anda gunakan semua.
Pada artikel ini, kita akan melihat melalui indikator Forex paling populer. Ingat bahwa pemeriksaan yang teliti indikator yang akan Anda gunakan dan mengetahui kekuatan dan kelemahannya adalah kunci untuk memperlancar trading.
Terus membaca untuk belajar tentang:
- Indikator Trend (ADX, MACD, dan Aroon)
- Indikator Momentum (RSI dan Stochastic Oscillator)
- Indikator Volatilitas (ATR dan Bollinger Bands)
- Indikator Volume (OBV)
Trend indicators
Indikator trend membantu menentukan arah yang berlaku (tren) dari pergerakan harga dengan memuluskan data harga selama periode waktu tertentu.
ADX - Average Directional Movement Index
Mencerminkan kekuatan trend, membandingkan apakah bullish atau bearish lebih kuat hari ini. Indikator lagging (indikator yang kalkulasi nya dari data yang sudah terjadi).

Ada dua indikator yang membentuk Indikator ADX:
- the + DI (Directional Movements) memberi tahu kita seberapa kuat bullish hari ini, dibandingkan dengan kemarin
- -DI memberi tahu kami seberapa kuat bearish hari ini, dibandingkan kemarin
Grafik ADX dengan + DI dan -DI terlihat seperti tiga garis terjalin satu sama lain, bergerak pada skala dari 0 hingga 100.
- Jika ADX di bawah 20, tren seharusnya menjadi lemah, tidak ada perbedaan jika bearish atau bullish
- ADX di bawah 40 menunjukkan kekuatan trend
- ADX di atas 50 mencerminkan trend yang kuat
Setiap indikator teknis yang melompat-lompat dalam skala yang ditetapkan disebut berosilasi. Bahkan indikator trend dapat menjadi osilator dalam hal karakteristiknya.
Aroon
Mengukur keberadaan trend, kekuatan dan perkembangannya. Indikator lagging.

Indikator Aroon didasarkan pada highest highs (harga tertinggi dari semua stick/candle) dan lowest lows dari chart. Sederhananya, indikator ini mengevaluasi seberapa baru puncak maksimum dan minimum sebelumnya. Garis bullish mencerminkan keterpencilan dari highest highs, sementara bearish melakukan hal yang sama ke posisi lowest lows.
Selain itu, garis berosilasi dari 0 hingga 100. Garis bullish menekan ke atas skala di sekitar 100 skala, dan garis bearish menekan turun ke bawah menuju 0 yang berarti bahwa semakin tinggi harga highest highs terjadi lebih sering daripada harga lowest lows. Itu menunjukkan bahwa kita memiliki tren bullish yang kuat. Crossover menunjukkan perubahan arah trend.