Logout
Apakah anda yakin mau keluar?

Aturan untuk Menggunakan Strategi Turtle Trading

Strategi turtle trading memperkenalkan taktik trading terkenal yang dikembangkan oleh Richard Dennis selama tahun 1980-an. Ide utamanya adalah membiarkan trader mendapatkan keuntungan dari momentum yang berkelanjutan. Keuntungan utama di sini adalah kemampuan untuk menyesuaikan turtle trading dengan berbagai jenis pasar keuangan dan menggunakannya saat mentradingkan berbagai instrumen.

None

Konsep ini ditujukan untuk mengidentifikasi breakout naik dan turun. Pendiri strategi ingin mengembangkan mekanisme yang memungkinkan para trader untuk menggunakan aturan khusus daripada mengandalkan perasaan dan emosi mereka. Dennis meluncurkan eksperimen dan mengundang sekelompok orang untuk trading mengikuti aturan tersebut. Jika seseorang berhasil, dia akan mendapatkan $1 juta. Beginilah kisah sistem turtle trading dimulai.

Apa yang dimaksud dengan strategi trading Turtle?

Seperti yang telah Anda pahami dari paragraf pendahuluan, turtle trading mengacu pada jenis strategi mengikuti tren. Taktik asli termasuk pembelian berjangka breakout tinggi 20 hari dan penjualan rendah 20 hari. Tentu saja, konsep tersebut melibatkan lebih banyak aturan untuk dipertimbangkan selain detail spesifik yang akan membentuk strategi tergantung pada kondisi pasar.

Industry-best trading conditions
Deposit bonus
up to 200% Deposit bonus 
up to 200%
Spreads
from 0 pips Spreads 
from 0 pips
Awarded Copy
Trading platform Awarded Copy
Trading platform
Join instantly

Aturan trading Turtle asli

Untuk memaksimalkan strategi turtle trading, Anda harus sangat memahami aturan dasarnya. Ada enam poin utama yang harus dipertimbangkan oleh trader saat membuat teknik tren yang sukses berikut ini:

1. Jenis Pasar

Hal pertama adalah mengidentifikasi jenis pasar yang ditradingkan. Trading turtle bekerja dengan pasar volatilitas tinggi. Ini berarti dapat membantu saat trading:

  • Komoditas;
  • Energi;
  • Logam;
  • S&P 500;
  • Forex dan obligasi.

2. Ukuran Posisi

Ukuran posisi adalah algoritma inti untuk strategi turtle trading. Idenya adalah untuk memastikan bahwa semua posisi memiliki ukuran yang sama terlepas dari jenis pasar yang ditradingkan. Selain itu, membantu meningkatkan diversifikasi. Pasar likuid yang tinggi memungkinkan trader melihat lebih sedikit kontrak dan sebaliknya. Sistem ini menggunakan cara berbeda untuk mengevaluasi volatilitas dan menggunakan rata-rata pergerakan eksponensial 2 hari.

3. Masuk Pasar

Saat kami mempertimbangkan dua terobosan berbeda (naik dan turun), trader dapat menggunakan dua taktik masuk pasar yang berbeda. Untuk membuat segalanya sesederhana mungkin, trader memilih breakout 20 hari tidak peduli apakah itu tinggi atau rendah. Terlebih lagi, kura-kura seharusnya menggunakan semua sinyal. Jika setidaknya ada satu yang terlewat, itu akan mengakibatkan kehilangan trading yang berpotensi besar dan menang. Apakah itu tidak hanya menyeret pengembalian total tetapi juga merusak algoritma trading dengan breakout 55 hari dan posisi menang dengan hingga 4 entri pasar.

4. Hentikan Kerugian

Dennis mengajari turtle untuk memasang stoploss sebanyak mungkin. Itulah satu-satunya cara untuk mencegah kegagalan yang lebih besar. Ide utamanya di sini adalah untuk mengevaluasi risiko sebelum memasuki pasar atau melakukan trading. Semakin tinggi volatilitas pasar, semakin luas stop loss yang seharusnya ditetapkan oleh trader.

5. Keluar Pasar

Diperlukan keterampilan maksimal untuk menentukan momen terbaik untuk menutup trading. Keluar terlalu cepat akan membatasi peluang Anda untuk memenangkan trading besar. Banyak pengikut tren membuat kesalahan umum ini. Strategi turtle trading melibatkan banyak trading dengan kemenangan yang lebih kecil. Di satu sisi, itu bisa berarti kerugian yang lebih kecil. Disisi lain, ia memiliki aturan keluar 10 hari jika terjadi breakout downside untuk posisi buy. Jadi, idenya adalah mencari harga waktu nyata daripada menggunakan pesanan keluar teratas.

6. Taktik Trading

Pendiri turtle trading ini mengajari siswa untuk menggunakan taktik tambahan seperti menetapkan limit order atau menangani berbagai jenis pasar yang umumnya bergerak sangat cepat. Dennis menjelaskan betapa pentingnya menunggu dengan kesabaran sebelum waktunya memesan. Sekali lagi, turtle trading adalah tentang disiplin serta kemampuan untuk menemukan pasar terkuat (untuk dibeli) dan terlemah (untuk dijual).

Alasan menggunakan sistem trading Turtle

Pertama, aturan turtle trading dan eksperimen itu sendiri memberi trader banyak detail dan informasi berguna berdasarkan pengalaman trader lain. Kedua, ini menjelaskan masalah inti psikologi trading. Contohnya, beberapa trader gagal mengikuti aturan karena tidak sabar atau kurang disiplin. Orang akan sulit membantah bahwa orang merasa sangat sulit untuk mengikuti aturan bahkan jika mereka menjanjikan trading besar.

Terakhir, turtle trading adalah seperangkat aturan yang teruji. Anda tidak perlu menciptakan roda meskipun beberapa modifikasi kecil mungkin diperlukan untuk menyesuaikan strategi mengikuti kondisi dan tren pasar saat ini. Akhirnya, idenya selalu sama - konsepnya adalah tentang mencegah kerugian, memberikan rasio risiko-imbalan yang tinggi, dan menutup trading besar dengan keuntungan.

Materi ini tidak mengandung dan tidak boleh diartikan sebagai berisi nasihat investasi, rekomendasi investasi, penawaran atau ajakan untuk setiap transaksi dalam instrumen keuangan. Sebelum membuat keputusan investasi, Anda harus meminta nasihat dari penasihat keuangan independen untuk memastikan Anda memahami risikonya.