Pasar saham teknologi China dapat mengembalikan kepercayaan investor. Pelaku pasar siap menginvestasikan uang mereka ke sektor teknologi, karena perusahaan China menghindari delisting dari bursa saham AS. Selain itu, pemerintah berencana memperluas dukungan kebijakan pada tahun 2023.
Pengawas akuntansi utama AS mengumumkan memperoleh akses untuk menyelidiki dan memeriksa perusahaan China. Ini adalah pertama kalinya sejak akses diberikan ke Amerika Serikat pada bulan Agustus.
Lebih dari 100 perusahaan berisiko dikeluarkan dari bursa saham AS pada tahun 2024. Mereka termasuk raksasa teknologi seperti Alibaba, JD.com, dan Baidu. Mereka dapat dihapuskan jika tidak memberikan akses ke informasi audit mereka kepada investor PCAOB. Kurangnya transparansi selalu menjadi faktor yang menentukan kepercayaan investor.
Situasi telah berubah. Mulai sekarang, investor institusi cenderung mendapatkan kepercayaan dan kembali. Risiko delisting membuat investor profesional merasa takut, karena mereka bisa dipinggirkan. Pada akhir September, 262 perusahaan China masuk dalam daftar bursa AS. Total kapitalisasi pasar mereka adalah $775 miliar.
Jika dihapus dari daftar, perusahaan China dapat melihat dolar investasi mengalir deras. Pada saat yang sama, para pelaku pasar masih ingin berinvestasi di raksasa teknologi dan internet terkemuka, terutama jika menyangkut pasar Asia.
Kemampuan perusahaan untuk menghindari delisting pasti akan membawa uang kembali ke sektor ini. Selain itu, kita harus mempertimbangkan dukungan kebijakan yang diperluas yang diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di bidang teknologi.
Pemerintah China berjanji untuk meningkatkan konsumsi domestik pada tahun 2023 mengikuti gerakan negara tersebut untuk mendorong pertumbuhan ketika kebijakan nol-COVI akan berakhir.
Semoga keberuntungan trading menyertai Anda!